Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Tabel pertumbuhan populasi penduduk didunia
Sumber ; Iskandar N, Doews Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk didunia.
Tabel 10 Negara dengan populasi penduduk
terbanyak
Bertambah cepatnya
penggandaan penduduk (double population) dapat dilihat pada tabel berikut :
Penggandaan
Penduduk Dunia
Sumber :
Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San franscisco.
Penambahan/pertambahan penduduk di suatu daerah atau negara pada
dasarnya dipengaruhi oleh fakor-faktor berikut :
1. Kematian (Mornalitas)
2. Kelahiran (Fertilitas)
3. Migrasi
1. Kematian (Mornalitas)
2. Kelahiran (Fertilitas)
3. Migrasi
Ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate, yaitu kejadian
dari peristiwa yang menytukan dalam bentuk pebandingan yang biasanya tiap 100
penduduk
1. Kematian
Terdapat beberapa tingkat kematian, namun di sini hanya dua
tingkat kematian saja yaitu :
a. Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal ada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.Secara dinyatakan tiap 1000 orang dengan rumus sebagai berikut :
a. Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal ada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.Secara dinyatakan tiap 1000 orang dengan rumus sebagai berikut :
D= Jumlah kematian
1. Pm=1/2 (P1 + P2)
2. Pm=P1 + (P1 – P2)/2
3. Pm=P2 – (P1 – P2)/2
2. Pm=P1 + (P1 – P2)/2
3. Pm=P2 – (P1 – P2)/2
Pm= jumlah penduduk pertengahan tahun
P1= jumlah penduduk pada awal tahun
P2= jumlah penduduk pada akhir tahun
P1= jumlah penduduk pada awal tahun
P2= jumlah penduduk pada akhir tahun
Pada negara maju (developed countries) angka tingkat kematian
kasar lebih rendah dari pada negara berkembang.
b. Tingkat Kematian khusus (Age Specific Death Rate)
Tingkat kematian ini lebih dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti umur, jenis kelamin, dan pekerjaan. Contoh kemungkinan mati lebih besar
terjadi pada usia 85 tahun daripada usia 25 tahun. Laki-laki yang berada di
medan perang lebih besar kemungkinan untuk mati daripada istri mereka yang
berada di rumah. Dan karena perbedaan resiko kematian tersebut, ,aka digunakan
tingkat kematian ini dengan rumus sebagai berikut :
2. Fertilitas
(Kelahiran hidup)
Pengukuran fertilitas tidak sesederhana seperti pengukuran
mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan berikut :
1. Sulit memperloeh angka statistik lahir hidup karena banyak
bayi-bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan
dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan lahir mati.
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali).
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita memiliki kemungkinan untuk melakukan.
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali).
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita memiliki kemungkinan untuk melakukan.
Ada istilah asing yang kedua-duanya diartikan sebagai kesuburan.
a. Faculdity (kesuburan)
Lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
Lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b.Fertility (fertilitas) yaitu jumlah kelahiran hidup dari seorang
atau sekelompok wanita.
3. Migrasi
Migrasi adalah asek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang yang
mrupakan gerakan penduduk. Migrasi dikaitkan dengan unsur waktu bila di tempat
yang barunya mentap minimal 6 bulan atau satu tahun. Sedangkan bagi mereka yang
berpindah tempat tinggal kurang dari batas waktu tersebut maka mereka melakukan
mobilitas sirkuler. Migrasi ini merupakan akibt dari keadaan alam dan keadaan
sosial, ekonomi, budaya setempat yang kurang menguntungkan seperti :
- Persediaan sumber alam yang terbatas
- Lingkungan sosial budaya tidak kondusif
- Lemahnya potensi ekonomi
- Lemahnya perkembangan alat masa depan
- Lingkungan sosial budaya tidak kondusif
- Lemahnya potensi ekonomi
- Lemahnya perkembangan alat masa depan
Beberapa alasan tersebut menjadi faktor yang dipertimbangkan
penentuan migrasi. Di samping itu mereka juga memikirkan berbagai rintangan
yang mungkin dihadapi selama proses migrasi.
Perkembangan
kebudayaan
Unsur kebudayaan yang juga memberikan warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan barat. Awal masuknya kebudayaan barat ke Indonesia adalah ketika kaum kolonialisme atau Penjajah masuk ke Indonesia, terutama Belanda.
Meskipun kebudayaan barat perlahan masuk ke Indonesia, Masyarakat
Indonesia tetap mempertahankan kebudayaan asli Indonesia. Yaitu dengan cara
hanya mengambil unsur-unsur positif dari kebudayaan yang baru tersebut. Dengan
mengedepankan budaya sehat atau positif diharapkan Indonesia dapat memperoleh
nilai positif yang diambil dari budaya luar yang masuk.