Minggu, 10 November 2013

Jenis Organisasi Berdasarkan Tujuannya



1. Jenis - Jenis Organisasi Berdasarkan Tujuannya


A. Organisasi Sosial (Non-Profit Organization)


Organisasi sosial ini sering disebut juga sebagai organisasi kemasyarakatan, karena perkumpulan sosial ini dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.





Pada awalnya organisasi sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya organisasi sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan, kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Organisasi sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial.




·        Organisasi Formal (Resmi)


Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Contoh organisasi sosial bersifat formal ádalah gereja, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi jasa sukarelawan, dan serikat buruh.





·        Organisasi Informal (Tidak Resmi)


Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.





B. Organisasai Komersial (Profit Making Organization)


Organisasi komersial sering disebut juga sebagai organisasi niaga/organisasi laba, karena organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan.  organisasi komersial dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran organisasi tersebut beserta orang-orang yang terlibat di dalamnya. Pemilik dan operator dari sebuah organisasi komersial mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan.


Pada dasarnya organisasi ini terdiri dari berbagai macam jenis, antara lain :





·        Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham.organisasi yang menyelenggaran suatu Perseroan Terbatas, yaitu yang terdiri dari Rapat Umum pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Dewan Komisaris. Masing-masing organ tersebut memiliki fungsi dan perannya sendiri-sendiri. Perseroan terbatas adalah salah satu bentuk badan hukum yang populer dan paling banyak digunakan para pengusaha di Indonesia sebagai landasan hukum untuk melakukan kegiatan usaha diberbagai sektor seperti Industri, Perdagangan, Pelayaran, Pariwisata, Jasa Konstruksi, Transportasi, Pertambangan, Agrobisnis, Properti dan lain sebagainya.





·        Perseroan Komanditer (CV)


Perseroan Komanditer atau Commanditaire Vennootshap atau biasa disebut CV adalah salah satu bentuk badan usaha yang umum digunakan para pelaku bisnis Usaha kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia, walaupun demikian ada juga golongan usaha besar yang menggunakan CV sebagai badan usahanya. CV bukanlah badan hukum seperti halnya PT, kerena tidak ada undang-undang yang secara khusus mengatur tentang Perseroan ini. Perbedaan lain yang mendasar antara CV dan PT adalah Modalnya, didalam Perseroan Komanditer modal perusahaan tidak disebutkan didalam akta pendirian seperti halnya PT. Jadi, para persero harus membuat kesepakatan tersendiri mengenai hal tersebut, atau membuat catatan yang terpisah mengenai modal yang disetor. Contohnya adalah kegiatan usaha di berbagai bidang termasuk sektor Perdagangan, Jasa Konstruksi, Industri atau bidang jasa lainnya.





·        Firma (FA)


Firma adalah suatu bentuk badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih, dan umumnya didirikan dengan Akta Otentik sebagai Akta Pendirian dan dibuat oleh Notaris dalam bahasa Indonesia. Badan usaha ini lebih banyak digunakan oleh beberapa atau sekelompok orang yang memiliki keahlian sama untuk memberikan pelayanan atau melaksanakan kegiatan usaha dibidang Jasa. Para pendiri Firma umumnya telah saling mengenal dan percaya satu sama lain serta masing-masing anggota telah mengetahui dan memahami segala resiko yang timbul dan menjadi tanggung jawab para pendirinya. Maksud dan tujuan perusahaan ini dapat bersifat umum atau spesialis. Namun umumnya badan usaha ini didirikan untuk dengan maksud dan tujuan untuk melaksanakan kegiatan usaha dibidang Jasa.





·        Koperasi


Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.





Organiasi komersial berbeda dengan organisasi sosial, karena tujuan serta nilai yang dianut dan diterapkan kedua jenis organisasi itu berbeda dan perbedaan nilai itu pula membuat perilaku masing-masing organisasi itu berbeda pula. Dalam membuat keputusan, organisasi komersial akan memposisikan keuntungan dan kerugian secara finansial/material sebagai kriteria penentu, sedangkan organisasi sosial akan menjadikan keuntungan dan kerugian aspek-aspek sosial sebagai penentu nasibnya. Kedua jenis organisasi itu mengutamakan efisiensi dan efektifitas dengan menggunakan prinsip meminimalkan kerugian dan memaksimalkan keuntungan, tetapi masing-masing organisasi itu menggunakan nilai dan standar ukuran yang berbeda.








2. Bentuk - Bentuk Kerjasama


A. Join Venture / Perusahaan Patungan


Perusahaan patungan adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan aktivitas ekonomi bersama. Pihak-pihak itu setuju untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan kepemilikan, dan kemudian saham dalam penerimaan, biaya, dan kontrol perusahaan. Perusahaan ini hanya dapat untuk proyek khusus saja, atau hubungan bisnis yang berkelanjutan seperti perusahaan patungan Sony Ericsson. Ini terbalik dengan persekutuan strategi, yang tak melibatkan taruhan keadilan oleh pesertanya, dan susunannya kurang begitu sulit. Frase ini umumnya merujuk pada tujuan kelompok dan bukan jenis kelompok. Kemudian, perusahaan patungan bisa berupa badan hukum, kemitraan, LLC, atau struktur resmi lainnya, bergantung pada jumlah pertimbangan seperti pertanggung-jawaban pajak dan kerugian.


Alasan pembentukan joint venture dapat dibagi menjadi 3 yaitu, alasan internal (seperti membangun kekuatan perusahaan atau menambah akses ke sumber daya keuangan), tujuan persaingan (Mempengaruhi evolusi struktural industri, penciptaan unit kompetisi yang kuat), dan Tujuan strategi.





B. Trust


Trust adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi sebuah perusahaan yang baru, sehingga diperoleh kekuasaan yang besar dan monopoli. Contoh: Bank Mandiri merupakan gabungan dari Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, Bank Ekspor Impor Indonesia. Trust dapat bersifat integrasi atau pararelisasi. Trust yang bersifat integrasi adalah gabungan badan usaha-badan usaha yang mempunyai proses produksi berurutan (kolom/lajur perusahaan). Sementara trust pararelisasi adalah gabungan badan usaha-badan usaha yang menghasilkan atau menjual barang sejenis maupun berlainan. Pada umumnya, trust bersifat merugikan konsumen, karena salah satu tujuan penggabungan tersebut adalah untuk mendapatkan kedudukan monopoli, sehingga akan mempengaruhi harga. Harga dalam pasar monopoli tidak terjadi atas keseimbangan antara penawaran dan permintaan namun ditentukan produsen sesuai dengan kemauan mereka sendiri.





C. Kartel


Kartel adalah bentuk kerja sama antara beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan, memperkecil kondisi persaingan, dan memperluas atau menguasai pasar. Macam-macam kartel yang sering dijumpai antara lain:


  •              Kartel wilayah adalah penggabungan yang didasarkan pada perjanjian pembagian wilayah atau daerah penjualan dan pemasaran barangnya


  •        Kartel produksi adalah penggabungan yang bertujuan untuk menyelenggarakan produksi bersama secara massal, tetapi masing-masing perusahaan ditetapkan batas jumlah produksi yang diperbolehkan (kuota produksi)


  •       Kartel bersyarat atau kartel kondisi adalah penggabungan dengan menetapkan syarat penjualan, penyerahan barang, dan penetapan kualitas produksi


  •       Kartel harga adalah penggabungan dengan menetapkan harga minimum dari produk yang dihasilkan masing-masing anggota


  •       Kartel pembelian dan penjualan adalah penggabungan untuk pembelian dan penjualan hasil produksi, agar tidak terjadi persaingan





D. Holding Company


Holding company adalah penggabungan suatu badan usah dengan badan usaha yang lain dengan cara


membeli sebagian besar saham (sero) dari beberapa badan usaha. Jadi holding company menguasai


beberapa badan usaha, karena ia membeli sebagian besar saham dari setiap badan usaha yang bergabung. Badan usaha yang membeli sebagian besar saham perusahaan dapat mempengaruhi perusahaan di bidang pemasaran dan keuangan. Secara hukum badan usaha-badan usaha tersebut masih berdiri sendiri, namun karena sebagian besar sahamnya dikuasai oleh holding company, maka secara automatis pimpinan dari setiap badan usaha yang bergabung berada di tangan holding company.


3. Konflik Dalam Organisasi


A. Sumber – sumber Konflik


  •       Faktor komunikasi (communication factors)


  •       Faktor struktur tugas maupun struktur organisasi (job structure or organization)


  •       Faktor yang bersifat personal (personal factors)


  •       Faktor lingkungan (environmental factors) 
 
B. Strategi Penyelesaian Konflik


Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :





  •          Kompetisi


Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.


  •           Akomodasi


Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.


  •          Sharing


Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.


  •          Kolaborasi


Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.


  •          Penghindaran


Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.





Sumber :








Selasa, 08 Oktober 2013

Organisasi



Organisasi

Mungkin kata Organisasi sudah tidak asing lagi bagi kita, karena kata organisasi sering kita dengar dalam kehidupan bermasyarakat, atau bahkan kita sendirilah sebagai pelaku yang menjalankan organisasi. Tapi, apakah arti sebenarnya dari Organisasi itu sendiri? Berikut adalah beberapa pengertian Organsasi dari beberapa ahli terkemuka.
  • Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
  • Stoner mengatakan bahwa Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui orang-orang dibawah pengarahan atasan untuk mengejar suatu tujuan bersama.
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa Organisasi adalah suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
  • Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan bahwa Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua  orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
  • Drs. Malayu S.P Hasibuan mengemukakan bahwa Organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
  •  Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan bahwa Organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu.
Dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi juga bisa disebut sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapaitujuan yang telah direncanakan dan ditetapkan bersama.

Ciri-ciri Organisasi
Setelah kita mempelajari arti dari Organisasi itu sendiri, kita juga perlu mengetahui ciri-ciri dan unsur-unsur dalam Organisasi, adapun ciri-ciri dari organisasi ialah :
1. Adanya komponen ( umumnya berupa atasan dan bawahan)
2. Adanya kerja sama
3. Adanya tujuan
4. Adanya sasaran
5. Adanya keterikatan format dan tata tertib (peraturan) yang harus ditaati
6. Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas


Ciri-ciri organisasi menurut Berelson dan Steiner :
  • Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis dari pada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
  • Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi dari pada anggota biasa dalam organisasi tersebut.
  • Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
Dalam penerapannya, organisasi memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi di masyarakat. Diantaranya ádalah:
  • Rumusan batas-batas operasionalnya (organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
  • Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
  • Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.

Unsur-unsur Organisasi
Dalam kegiatan berorgasisasi ada beberapa unsur yang harus terpenuhi, agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik. Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur, yaitu :
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan bersama-sama.
Dari ketiga unsur tersebut setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
• Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
• Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
• Ada tujuan tertentu
Dari beberapa ciri-ciri dan unsur-unsur organisasi yang telah dikemukakan, kita dapat dengan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.

Bagan Struktur Organisasi
Dalam suatu organisasi, Struktur adalah salah satu hal yang penting. Jika dalam organisasi tidak mempunyai struktur maka, suatu organisasi tidak akan berjalan dengan baik, bahkan cendrung berantakan. Berikut contoh-contoh gambar struktur bagan organisasi:

A. Bagan Horizontal
Mengapa bagan tersebut di katakan horizontal? Karena pada bagan ini, jika semakin banyak jabatan-jabatan yang di buat dalam organisasi maka, bagan ini akan semakin luas menyamping


Bagan Struktur Organisasi Berbentuk Horizontal



B. Bagan Vertikal
Bagan vertikal adalah kebalikan dari bagan Horizontal. Bagan ini pada umumnya akan semakin panjang ke bawah, jika dalam organisasi tersebut banyak sekali jabatan atau kepala-kepala bagian dari masing-masing bagian.


Bagan Struktur Organisasi Berbentuk Vertikal



C. Bagan Lingkaran
Kenapa bagan ini berbentuk lingkaran? Karena dalam suatu organisasi memiliki perbedaan tersendiri dalam menyusun bagian-bagian organisasi tersebut oleh karena itu banyak sekali model bagan yang terbentuk. Pada model bagan ini, jika ada penambahan pada setiap anggota maka bagan ini akan bertambah diameternya dan semakin membesar.


Bagan Struktur Organisasi Berbentuk Lingkaran




D. Bagan Piramid
Bagan ini sangat mudah digunakan karena bentuknya seperti Piramid yang menempatkan bagian-bagian dalam organisasi yang paling tertinggi di letakan pada bagian TOP.

Bagan Struktur Organisasi Berbentuk Piramid



Sumber Artikel :