Penerapan Sistem Informasi Manajemen di Masyarakat
Sistem adalah kumpulan elemen yang
saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan. Informasi
adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut
menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang
dibutuhkan dan berguna oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap
fakta-fakta yang ada. Manajemen
adalah proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola organisasi seperti
merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan),
mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa sistem
intormasi manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan
informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam
suatu organisasi.
Fenomena yang dewasa ini sudah mendunia dan berlangsung dengan kepesatan
yang sangat tinggi ialah perkembangan dan berbagai terobosan dibidang teknologi
informasi, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada lagi segi kehidupan dan
penghidupan yang tidak disentuh oleh informasi, baik dalam tingkat individual,
kelompok, semua jenis organisasi, pada tingkat negara, dan bahkan dalam
hubungan antar organisasi dan antar negara. Salah satu kelompok dimasyarakat
yang merasakan makin pentingnya informasi ialah para manajer yang menduduki
jabatan pimpinan dalam berbagai jenis organisasi, seperti organisasi politik,
kenegaraan, swadaya masyarakat, niaga, sosial bahkan organisasi
keagamaan.
Kemampuan manajemen memanfaatkan informasi dalam menjalankan fungsi-fungsi manajerial akan turut menentukan berhasil tidaknya manajemen yang bersangkutan meraih keberhasilan dalam mengelola organisasi yang dipimpinnya. Masyarakat yang mengolah informasi secara tradisional, dalam arti tidak menggunakan sarana bermuatan teknologi tinggi disebut masyarakat prainformasional. Sebaliknya masyarakat yang mengolah berbagai komponen penanganan informasi dengan memanfaatkan kemajuan dan terobosan teknologi informasi disebut sebagai masyarakat informasional.
Kemampuan manajemen memanfaatkan informasi dalam menjalankan fungsi-fungsi manajerial akan turut menentukan berhasil tidaknya manajemen yang bersangkutan meraih keberhasilan dalam mengelola organisasi yang dipimpinnya. Masyarakat yang mengolah informasi secara tradisional, dalam arti tidak menggunakan sarana bermuatan teknologi tinggi disebut masyarakat prainformasional. Sebaliknya masyarakat yang mengolah berbagai komponen penanganan informasi dengan memanfaatkan kemajuan dan terobosan teknologi informasi disebut sebagai masyarakat informasional.
Penanganan
suatu system informasi dilakukan melalui tujuh tahap, yaitu :
(1)
pengumpulan data,
(2)
klasifikasi data,
(3)
pengolahan data supaya berubah bentuk, sifat, dan kegunaannya menjadi
informasi,
(4)
interpretasi informasi,
(5)
penyimpanan informasi,
(6)
penyampaian informasi atau transmisi kepada pengguna, dan
(7)
penggunaan informasi untuk kepentingan manajemen organisasi.
Arti Penting Perlunyasebuah Sistem
Informasi
1.Meningkatnya
Kebutuhan masyarakat (konsumen) Tiap hari, terhadap kebutuhan Pokok dan
kebutuhan pelengkap lainnya.
2.Tingkat
kecerdasan (kemampuan berfikir) masyarakat meningkat searah dengan
berkembangnya kualitas pendidikan di masyarakat
3.Kualitas
hidup semakin meningkat dan penuh tantangan.
4.Pekerjaan
tidak hanya satu (monoton) tetapi semakin banyak dan luas wilayahnya.
5.Kecenderungan
Manusia Modern mencari alternatif untuk cadangan masa depan.
6.Orientasi
hidup semakin jelas dan pemahaman managerial semakin tinggi.
7.Persaingan
hidup semakin ketat dan membutuhkan banyak energi.
8.Kualitas
pekerjaan (hasil karya) berubah interprestasinya dan dituntut setiap hasil
pekerjaan untuk bisa cepat , cerdas, akurat dan segera bisa dimanfaatkan.
9.Persaingan
dunia Usaha makin keras dengan adanya pasar bebas dunia.
Contoh
: Sebuah Perusahaan rokok. Saat pertama didirikan manajer hanya mengelola semua
sistem perusahaan dengan cara manual. Namun setelah berkembang dan memerlukan
perluasan usaha maka yang dikelola manajer tidak hanya bagian produksi saja,
tetapi bagian: personalia,material, marketing, keuangan dll. Yang membutuhkan
penanganan yang maksimal dan itu tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan
satu orang tetapi karyawan yang banyak dari semua cabang yang ada di seluruh
dunia. Maka pentingnya sebuah pengelolaan informasi pada perusahaan rokok
tersebut mutlak diperlukan.
Ciri-ciri Masyarakat Informasional
Di lingkungan masyarakat prainformasional ilmu pengetahuan yang digunakan sebagai dasar berfikir masih relative sederhana dan paradigma ilmiahnya pun sering tampak kaku, sedangkan di lingkungan masyarakat yang sudah tergolong informasional, instrument berfikir yang digunakan sudah memanfaatkan teori baru dan perkembangan ilmu pengetahuan yang canggih.
Masyarakat prainformasional menghadapi berbagai permasalahan yang
relative sederhana, jumlah informasi yang diperlukannya pun relative sedikit
dan alat yang tersedia bagi masyarakat tradisional untuk menciptakan dan
mengolah informasi masih sangat terbatas. Sebaliknya, berkat perkembangan
teknologi informasi yang pesat baik dalam arti perangkat keras maupun
perangkat lunaknya, masyarakat maju dapat menciptakan informasi dalam jumlah
yang sangat besar dalam waktu yang sangat singkat. Masyarakat yang belum maju
menghadapi kelangkaan informasi untuk memecahkan berbagai permasalahan yang
dihadapinya dan intuisi memainkan peranan penting dalam proses pengambilan
keputusan yang mereka tempuh. Sedangkan masyarakat maju dihadapkan kepada
kelimpahan informasi sehingga diperlukan keahlian dan kemahiran untuk memilih
informasi apa yang benar-benar diperlukan dalam pemecahan berbagai masalah.
Dikalangan masyarakat yang belum maju tingkat pertambahan
informasi bertambah dengan lambat, sebaliknya dimasyarakat yang sudah maju
informasi bertambah dengan sangat cepat.
Dengan menggunakan paradigma secara kaku dibantu oleh intuisi, dasar seleksi
yang digunakan oleh masyarakat yang belum maju untuk menyeleksi jenis-jenis
informasi yang dibutuhkannya sering tidak jelas karena diwarnai oleh persepsi
yang sifatnya subjektif dalam arti disesuaikan dengan persepsi dan selera
pengambil keputusan. Di masyarakat maju karena disamping menggunakan paradigma
yang menggunakan pendekatan penggabungan kreatif, juga menggunakan paradigma
ilmiah yang memungkinkan pemilihan informasi dilakukan dengan tepat, bebas dari
selera dan subjektivitas pengambil keputusan kunci.
Penyampaian informasi di lingkungan masyarakat yang belum maju berjalan
lambat karena sara dan mekanisme penyampaiannya sederhana dengan kapasitas
transmisi rendah, misalnya telefon. Sedangkan masyarakat modern menggunakan
alat-alat teknologi tinggi dan canggih dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Didalam masyarakat yang belum maju keputusan diambil relative
sederhana maka bentuk, jenis, jumlah dan lingkup informasi yang dibutuhkan pun
sederhana. Dengan kata lain permasalahan yang timbul dipecahkan satu persatu.
Sedangkan dimasyarakat maju dihadapkan bentuk informasi yang dibutuhkan pun
beraneka ragam, jenis, jumlah dan lingkupnya pun luas. Oleh karena itu
diperlukan cara pemecahan yang integralistik, dan komprehenship.
Biaya pengadaan informasi yang harus dikeluarkan oleh suatu orgaisasi
yang masih berada pada tahap prainformasi biasanya tinggi, tidak mampu bekerja
dengan cepat, tenaga pengolah yang besar jumlahnya, waktu yang lama dalam
penyelesaian tugas, dan kemungkinan masih terjadi kesalahan dalam proses
pengolahan sehingga hasilnya tidak berupa informasi siap pakai. Sebaliknya
dimasyarakat informasional, biaya pengolaan informasi menjadi lebih murah
meskipun jumlah informasi yang diolah berjumlah besar karena kecanggihan
perangkat keras dan perangkat lunak.
Masyarakat prainformasional berkembang dengan lamban, permasalahan yang
dihadapinya relative tidak rumit sehingga isi informasi yang dibutuhkan tidak
sering mengalami perubahan sedangkan satu fenomena yang terlihat dalam
masyarakat modern ialah sering terjadinya perubahan yang berlangsung dengan
cepat. Semakin maju masyarakat, makin tinggi pula dinamika masyarakat tersebut.
Makin maju suatu suatu masyarakat, makin dinamis pula masyarakat
tersebut. Masalah yang dihadapinya pun semakin beraneka ragam, tingkat
kompleksitas system informasi yang diperlukan pun makin kompleks, berbeda
dengan masyarakat prainformasional yang sitem informasinya relatif sederhana.
Untuk kepentingan penggunaannya, terdapat perbedaan antara masyarakat
prainformasional dengan masyarakat informasional. Dilingkungan masyarakat
prainformasional arus informasi mengalir dari seorang (pimpinan) kepada banyak
orang, sedangkan dalam masyarakat informasional arus informasi mengalir dari
para pengambil keputusan pada eselon yang lebih rendah kepada pimpinan puncak.
Salah satu ciri masyarakat belum maju masyarakat tersebut relatif
tertutup, mempertahankan status quo, dibidang informasi tingkat kerahasiaan
tinggi, informasi terbatas hanya pada orang-orang tertentu saja misalnya
pemilik kekuasaan. Berbeda dengan masyarakat informasional keterbukaan
menjadikan pemilikan informasi menjadi sangat penetratif.
Orientasi waktu, masyarakat yang belum maju lebih senang bernostalgia
dengan kejayaan masa lalu yang pernah dialami dan enggan mengambil resiko bahwa
masa depan mengandung ketidakpastian, sedangkan masyarakat maju tidak takut
menghadapi berbagai tantangan dan resiko yang akan timbul dimasa depan.
Batch
Procesing (Proses Pengelompokan)
Pada tahap awal perkembangan komputer , semua pemrosesan komputer
berdasarkan batch-nya (Kelompoknya). Tehnisnya organisasi mengumpulkan tumpukan
traksaksi lalu diolah pada suatu waktu, kemudian dicatat kedalam media computer
yang dapat dibaca, seperti pita magnetik. Selanjutnya secara fisik dibawa
kepusat Komputer dan seluruh persedian diperbaharui melalui pemrosesan dimana
tumpukan data harian ditambah master file persediaan komputer. Baru setelah itu
menghasilkan laporan.
On
– line sistem
Dengan maksud menghindari kelambatan
waktu dalam pemrosesan sistem Batch, dengan sistem on-line setiap transaksi
dimasukkan langsung ke Komputer ketika terjadi transaksi.
Bidang Aplikasi Pendukung Manajemen :
1. Transaction
Procesing System Sistem pemrosesan transaction, sistem ini memprose ribuan
transaksi yang terjadi di organisasi setiap hari : penjualan, pembayaran,
penerimaan, mengiriman dan penerimaan barang, sewa beli dll
2. Decision
Support System (DSS) adalah sistem yang berbasis komputer, biasanya
bersifat interaktif, dirancang untuk membantu manajer atau membuat keputusan
yang lain. DSS memasukkan baik data atau model untukmembantu pembuat keputusan
dalam mengatasi masalah, khususnya masalah yang tidak terstruktur.
3.Group
Decision Support System (GSS) sistem
dirangcang untuk mendukung suatu kelompok tidak hanya individu sistem ini
disebut GSS (Group Decision Support System) atau Electronik Meeting System
(EMS) yang bertujuan untuk memberi keuntungan kekuatan bagi kelompok organisasi
dalam membuat keputusan yang lebih baik dibandingkan dengan keputusan yang
dibuat sendiri.
4.Geographic
Information System (GIS) adalah
suatu sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan,
mengambil, memanipulasi dan menampilkan data tempat (spatial data). GIS
menghubungkan data ke peta yang ada dalam komputer sehingga karakteristik
tempat dari data bisa dihimpun dengan mudah. GIS seringkali berfungsi sebagai
DSS untuk menjalankan tugas penyeleksian tempat restauran fas food dan
penetapan rute pengiriman barang.
5.Exccutive
Information System (EIS) Konsep
kunci dari sistem ini adalah mampu mengirim informasi terbaru tentang keadaan
bisnis langsung pada eksekutif puncak. EIS didesain untuk digunakan secara
langsung oleh manajer puncak tanpa bantuan perantara. EIS menggunakan tampilan
grafik, komunikasi, dan metode penyimpanan data untuk memudahkan para eksekutif
dalam mengakses secara on-line informasi terbaru tentang keadaan organisasi
yang dipimpinnya.
Bidang
Aplikasi Pendukung Fungsional :
1.Office
Automation Otomasi kantor melibatkan seperangkatfungsi yang saling
berhubungan dan dapat diintegrasikan dalam sistem tunggal. Fungsi-fungsi yang
biasa dipakai adalah electronic mail, word processing, pengopian, penyimpanan
dokumen, voice mail, desktop publishing.
2.Factory
Automation melibatkan seperangkat mesin-mesing yang terkontrol secara
numerik (numericsal controlled machines) yang menggunakan program komputer
untuk mengawasi jalannya mesin-mesin canggih.
3.Computer
Integrated Manufacturing (CIM) sistem yang menghubungkan MRP dan mesin yang
dikontrol dengan angka (numerik) memungkinkan tidak hanya membuat jadwa,tapi
mengawasi berbagai mesin yang sedang bekerja.
Sumber
: http://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-sim/sistem-ekonomi-manajemen