Pengertian Produksi
dan Fungsi Produksi
Dalam
arti ekonomi, produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau
menambah guna suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia. Produksi
merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi.
Melalui proses produksi bisa dihasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan
oleh manusia. Tingkat produksi juga dijadikan sebagai patokan penilaian atas
tingkat kesejahteraan suatu negara. Jadi tidak heran bila setiap negara
berlomba - lomba meningkatkan hasil produksi secara global untuk meningkatkan
pendapatan perkapitanya.
Fungsi
produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas
untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses
produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan
berjalanlancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat
diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya
tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti
bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu
haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan
seirama dan dapat dihindarkan benturan-benturan kepentingan antar bagian dalam
perusahaan.
Pasar Monopoli,
Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Oligopoli
Pengertian pasar
monopoli
Istilah
monopoli berasal dari bahasa Latin yaitu Monos Polein yang berarti “Berjualan
Sendiri”. Oleh karena itu, Monopolist adalah penjual tunggal suatu barang
yang tidak mempunyai subtitusi yang dekat atau rapat (close substitute).Sebagai
penjual tunggal monopolis tersebut lebih mampu mengendalikan tingkat harga dan
out putnya dibanding perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Namun demikian
monopolist tersebut belum tentu akan memperoleh keuntungan ekonomi yang
positif.
Ciri-ciri pasar
monopoli
- Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan. Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari definisi monopoli di atas, yaitu hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut.
- Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip. Barang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapatdigantikan oleh barang lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tesebut.
- Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri. Sifat inimerupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan monopoli. Adanya hambatan kemasukan yang sangat tangguh menghidarkan berlakunya keadaan yang seperti itu. Ada beberapa bentuk hambatan kemasukan dalam pasar monopoli.
Pasar persaingan
sempurna
Persaingan
sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem
pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan
memproduksi barang atau jasa yang tinggi(optimal) efesiensinya.
Walaupun
pasar sempurna tidak terwujud murni di dalam prakteknya, namun yang sangat
penting adalah untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan dalam
persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna
dapatdijadikan landasan di dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis
struktur pasar lainnya.
Ciri-ciri pasar
persaingan sempurna
Pasar
persaingan sempurna merupakan struktur pasar atau industry dimana terdapat
banyak penjual dan pembeli dan setiap penjual ataupun pembeli adalah tidak
dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
Adapun
cirri-ciri pasar sempurna adalah sebagai berikut:
- Perusahaan adalah pengambil harga (tidak dapat mempengaruhi harga pasar).
- Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk sebuah industri.
- Menghasilkan barang serupa.
- Terdapat banyak perusahaan di pasar.
- Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar.
Pasar oligopoli
Istilah
Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang
berarti: yang menjual sedikit atau beberapa penjual. Beberapa penjual dalam
konteks ini, maksudnya di mana penawaran satu jenis barang di kuasai oleh beberapa
perusahaan, beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10 atau
15 perusahaan. Teori Oligopoli pertama kali diformalkan oleh Augustin Cournot
pada tahun 1838 melalui karyanya “Researches sur les priciples mathematiques de
la theorie des richesses”. Lima puluh tahun kemudian, teori tersebut dibantah
oleh Bertrand . Meskipun menuai banyak kritik, namun hingga kini teori Cournot
tetap dianggap sebagai benchmark bagi teori-teori oligopoli lainnya. Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana
terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling
bersaingan. Ini merupakan sifat utama dari pasar oligopoly. Pasar Oligopoli
merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak sempurna. Dimana pasar
Oligopoli merupakan pasar yang hanya terdapat beberapa perusahaan atau penjual
yang memproduksi barang sejenis
Ciri - ciri pasar
oligopoli
- Pasar oligopoli hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan. Dalam pasar oligopoli terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai penjualan dan di samping itu pula terdapat beberapa perusahaan kecil. Para perusahaan raksasa tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan setiap perusaan harus mengambil keputusan dengan hati-hati dalam mengubah harga, bentuk barang, corak produksi dan sebagainya.
- Barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu. Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan barang yang standar misalnya pada industry penghasil barang mentah (baja dan aluminium) dan industry bahan baku (semen dan bahan bangunan).
- Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar. Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja (konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia)
Pendapatan
Nasional, Metodenya, dan Keterbatasan Metodenya
Pengertian
pendapatan nasional
Pendapatan
nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga
keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam
satu periode,biasanya selama satu tahun.
Metode perhitungan
pendapatan nasional
A. Pendekatan produksi (PDB/PGNP)
Merupakan
pendapatan yang berasal dari penggunaan factor-faktor produksi untuk
menghasilkan sesuatu. Pendekatan ini memiliki kelemahan yaitu munculnya double
counting atau penghitungan ganda. Perhitungan ganda yang dimaksud yaitu nilai
produk sebelumnya akan ditambahkan pada produk-produk turunan berikutnya dan
digunakan sebagai nilai akhir produk tersebut. Akibatnya nilai produk akhir
menjadi lebih tinggi. Salah satu usaha untuk mengurangi dampak dari double
counting yaitu dengan menggunakan pendekatan value added atau nilai tambah.
Dalam pendekatan ini nilai produk akan dilihat nilai tambahnya pada produk turunan
berikutnya sehingga yang nampak pada nilai barang akhir yaitu jumlah
keseluruhan nilai barang akan sama dnegan nilai akhir produk turunan terakhir.
Pendekatan produksi bisa dicari dengan
Yield = (P1 x Q1)+(P2 x Q2)+ ….(Pn x Qn).
B. Pendekatan penerimaan (PN/NI)
Merupakan
pendekatan yang mengarah pada penerimaan atas penggunaan factor-faktor
produksi. Pendekatan ini dapat dirumuskan :
Y= r+w+i+p
Keterangan
:
Y=Yield
r=rent
w=wage
i=interest
p=profit
C. Pendekatan pengeluaran (PNB/GNP)
Merupakan
perhitungan pendapatan dengan melihat pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku
ekonomi yaitu rumah tangga konsumsi, rumah tangga perusahaan dan pemerintah.
Pendekatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y=C+I+G (X-M)
Keterangan
:
Y
= Yield
C
= Consumption
I
= Investment
G=Government
X=Expor
M=Import
Keterbatasan perhitungan
PDB
PDB
tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy”
(perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti sektor informal atau sektor
illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh
negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung
dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya . PDB tidak selalu
mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara PDB hanya mngukur berapa
banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta
perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB
merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara
lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi. Beberapa indikator
untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat
kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan
lain-lain perlu diperhatikan juga . PDB tidak mencerminkan pemerataan
pendapatan. Nilai PDB suatu negara tidak dapat menunjukan apakah pendapatan
nasional tersebut terbagi secara merata diantara penduduknya atau tidak .
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar