Kamis, 24 Januari 2013

Pemuda dan Sosialisasi


Pemuda dan Sosialisasi

Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.

Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial, sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berprilaku  sesuai dengan tuntutan atau perilaku masyarakatnya.

Masa muda adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematis, masa ini memungkinkan pemuda melakukan tindakan tanpa norma dan hokum saat bersosialisasi. Dalam keadaan demikian, seringkli muncul perilaku menyimpang atau cendrung melakukan pelanggaran.
Dalam proses bersoialisasi terdapat tahap-tahap yang diperlukan, yaitu :
1.         Masa anak-anak. Sejak lahir, seorang anak (terutama balita) hidupnya sangat bergantung pada perlindungan orang tua dan saudara-saudara dekat dilingkungan keluarga. Ia belajar menirukan apa yang akan dikerjakan orang tuanya, mulai dari belajar makan, belajar berbicara, belajar bertindak, dan berprilaku. Proses inilah yang disebut bersosialisasi tahap anak-anak.
2.         Masa remaja. Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari tahap anak-anak. Seorang remaja tidak hanya meniru seseorang yang diidolakannya, tetapi sudah mengidentikan dirinya, seolah-olah ia sudah mengidentikan dirinya dengan idolanya. Misalnya, remaja yang mengidolakan seorang bintang film, akan berupaya sedemikian rupa mengidentikan dirinya dengan bintang pujaannya itu. Proses ini disebut bersosialisasi tahap remaja.
3.         Masa dewasa. Pada tahap ini merupakan titk kulminasi yang paling optimal bagi seorang individu. Proses belajar tidak semata-mata meniru, tetapi lebih kepada piola penyesuaiaan diri.
Pemuda dan identitas
Pemuda merupakan suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
Lebih menarik lagi pada generasi ini mempunyai permasalahan yang sangat bervariasi, di mana jika permasalahan ini tidak dapat diatasi secara proporsional maka pemuda akan kehilangan fungsinya sebagai penerus pembangunan.
A.Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam keputusan Menteri Pendidikan
l) Landasan idiil
2) Landasan konstitusional
3) Landasan strategis
4) Landasan historis
5) Landasan normative
Yang dimaksud. Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda disusun
berlandaskan :
-Pancasila
-Undang-Undang Dasar 1945
-Garis-garis Besar Haluan Negara
-Sumpah Pemuda Tahun 1928
-Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan
-Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat.
Motivasi dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti telah terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.

Dalam hal ini Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda menyangkut
dua pengertian pokok, yaitu :

a) Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna men yelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta
pembangunan nasional.
b) Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.

B. Masalah dan Potensi Generasi Muda
1) Permasalahan Generasi Muda.

Berbagai permasalahan generasi muda yang muneul pada saat ini antara
lain :
a) Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme dikalangan masyarakat termasuk generasi muda.

b) Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.

c) Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh
bangsa.

d) Kurangnya lapangan kerja/kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguranlsetengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat
menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.

e) Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkemrangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya daya beli dan kurangtlya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang di kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

f) Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.

g) Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.

h) Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.

2) Potensi-potensi Generasi Muda/Pemuda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan
adalah :

a) Idealisme dan daya kritis. Secara sosiologis generasi muda belum mapan datam tatanan yang ada, maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara
wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu untuk senantiasa dilengkapi dengan landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.

b) Dinamika dan kreatifitas. Adanya idealisme pada generasi muda, maka generasi muda memiliki potensi kedinamisan dan kreatifitas yakni kemampuan dan kesediaan untuk
mengadakan perubahan, pembaharuan dan penyempurnaan kekurangankekurangan
yang ada atau pun mengemukakan gagasan-gagasan/alternative yang baru sarna sekali.

c) Keberanian mengambil resiko. Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun mengambil resiko itu adalah
perlu jika kemajuan ingin diperoleh. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung resiko, kesiapan pengetahuan, perhitungan dan keterampilan dari generasi
muda akan memberi kualitas yang baik kepada keberanian mengambil
resiko.

d) Optimis dan kegairahan semangat. Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda akan merupakan
daya pendorong untuk mencoba maju lagi.

e) Sikap kemandirian dan disiplin murni. Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran
disiplin murni pada dirinya, agar dengan demikian mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.

f) Terdidik. Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kuantitatif maupun dalam arti kualitatif generasi muda secara relatif lebih terpelajar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi-generasi pendahulunya.

g) Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan. Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat merupakan hambatan jika hal itu dihayati secara sempit dan ekslusif. Tapi keanekaragaman masyarakat Indonesia dapat merupakan potensi dinamis dan kreatif jika keanekaragaman itu ditempatkan dalam rangka integrasi nasional yang didasarkan (,ltas semangat dan jiwa Sumpah
Pemuda tahun 1928 serta kesamaan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Sehingga dengan demikian merupakan sumber yang kaya untuk kemajuanbangsa itu sendiri. Untuk itu generasi muda perlu didorong untuk menampilkan potensinya yang terbaik dan diberi peran yang jelas serta
bertanggung jawab dalam menunjang pembangunan nasional.

h) Patriotisme dan nasionalisme. Pemupukan rasa kebanggaan. kecintaan dan turut serta memiliki bangsa dan negara di kalangan generasi muda perlu lebih digalakkan. pada
gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapannya untuk membela dan mempertahankan bangsa dan negara dari segala bentuk ancaman. Dengan tekad dan semangat ini generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap usaha dan pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.

i) Sikap kesatria. Kemurnian idealisme. keberanian. semangat pengabdian dan pengorbanan
serta rasa tanggung jawab sosial yang tinggi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan terus menjadi sikap kesatria di kalangan generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat dan bangsa.

j) Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi. Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai transformator dan dinamisator terhadap lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidikan serta penerapan teknologi. baik yang maju, madya maupun yang sederhana. Sosialisasi adalah proses yang membatu individu melalui belajar dan
penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Proses sosia lisasi sebenarnya berawal dari dalam keluarga. Bagi anak-anak yang masih keci!, situasi sekelilingnya adalah keluarga
sendiri. Gambaran diri mereka merupakan pantulan perhatian yang diberikan
keluarga kepada mereka.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar